Milad Akbar 1 Abad Muhammadiyah di DOME Universitas Muhammadiyah Malang

Arus gelombang warga dan simpatisan Muhammadiyah dari seluruh pelosok Jawa Timur sudah mulai terasa sejak sabtu malam. Bak hujan yang terus mengalir menuju pusat kegiatan Milad satu Abad atau seratus tahun lahirnya Muhammadiyah, salah satu organisasi terbesar di Indonesia, yang untuk wilayah Jawa Timur digelar  di gedung bundar Universitas Muhammadiyah Malang UMM DOME. Selain itu, Pimpinan Pusat juga menyelenggarkan acara milad Muhammadiyah yang diadakan di Stadion GBK Gelora Bung Karno yang juga di hadiri seluruh warga dan simpatisan Muhammadiyah sekitar. Dengan memanfaatkan teknologi Teleconference, gebyar Milad akbar diadakan serentak di 4 wilayah yaitu  Jakarta (Stadion GBK), Makasar (Unmuh Makasar), Malang (UMM DOME) dan Jogjakarta (UMY).

Sejuknya udara di Malang menambah semangat peserta milad untuk segera hadir dan mengikuti rangkaian acara gebyar Milad Akbar satu Abad Muhammadiyah. Ketika waktu sudah menyentuh subuh, gelombang semakin membesar dan terus menyerbu kampus putih UMM. Pukul 6.00 an, area sekitar UMM DOME sudah hampir terpenuhi kendaraan para peserta.  Membeludaknya simpatisan yang hadir tak pelak membuat lalu lintas disekitar jalan raya tlogomas menjadi sangat padat dan agak menimbulkan kemacetan yang lumayan panjang karena antrinya masuk area milad.  Aparat bekerjasama dengan pihak keamanan kampus sangat sibuk mengatur irama laju kendaraan yang terus meringsek memenuhi kampus UMM.  Kurang lebih 13.000 orang memadati acara Milad Satu Abad Muhammadiyah yang digelardi UMM DOME untuk wilayah Jawa Timur.





Ketika waktu menujuk pukul 7.00, suasana di dalam UMM DOME sudah dipenuhi peserta dan penggembira dan mulai dihibur dengan gelar kesenian pembukan milad muhammadiyah. Konsep acara Milad di Malang sengaja dikemas dengan nuansa Budaya  dalam bentuk cerita Wayang Kulit. Di awali dengan gending karawitan dari Ngantru salah satu PCM di Tulungagung  yang membawa sendiri peralatan  lengkap untuk mengiringi gelaran wayang kulit yang menghadirkan dalang dari PWM Jatim Ki Prof. Robani.  Tarian ronggeng dan hiburan barongsai juga ikut memeriahkan acara pembuka. PWM Jatim juga menerima bantuan dari bank Syariah Mandiri Corporate Social Responsibility Simpati Umat Surabaya berupa uang senilai Rp. 50 juta rupiah untuk membantu muhammadiyah Jawa Timur.






Sementara diluar gedung, panitia sudah menyiapkan aneka hiburan, unjuk kebolehan dan pameran karya Amal Usaha muhammadiyah seperti Pawai AUM Malang, panggung gembira, parade drum band, bazaar, hiburan seni musik dan reog ponorogo serta jaranan. Pengobatan gratis dan pameran gelar prestasi dan unggulan  ortom  Muhammadiyah seJawa Timur. Nampak salah satu hasil karya Mobil Listrik Solar Energi dari SMK Muhammadiyah 7 Gondang legi malang yang baru saja di demonstrasikan dan dicoba oleh Bapak Menteri BUMN Dahlan Iskan. Karya mobil unggulan anak muhammadiyah yang membuat pak Dahlan tersenyum lebar karena puas dengan kinerja dan kekuatan mobil Suryawangsa yang bisa berjalan mulus melewati jalan yang berkelok dan naik turun serta ketangguhannya menjalani rute Surabaya - Malang tanpa ada hambatan.


Tepat pukul 8.15 acara inti Milad satu Abad dimulai dan dipandu oleh  dari Dosen FISIP UMM Bapak Drs. Joko Sosilo, M.Si. Acara diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya  dan dilanjutkan dengan Mars  Muhammadiyah “Sang Surya”. Visualisasi teks dan video AUM menambah suasana semakin menggelorakan hati  dan jiwa seluruh warga yang menyanyikannya. Kemudian acara dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci al Quran dan Sari tilawah di merdukan dengan bahasa jawa oleh ki dalang Joko Susilo. Kemudian iftitah oleh Ketua PWM Jatim bapak Drs. Nucholis Huda, M.Si. Dalam iftitahnya, Nurcholis menyitir hadist mengenai segala amal perbuatan manusia tergantung dari niatnya. Semua orang boleh ada maunya di Muhammadiyah, asalkan jangan mencoba merusak Muhammadiyah, tegasnya.  Acara kemudian berlanjut ke pagelaran wayang kulit oleh dalang ki Prof Robbani PWM Jatim dengan lakon Pendowo Ngaji. Dengan gaya khas pembukan bak ulama Muhammadiyah, sang Dalang membuka dengan doa dan untaian kata-kata jawi lembut menjunjung Muhammadiyah yang telah berkiprah selama satu abad lamanya.








Disela pagelaran wayang kulit, disisipkan sambutan Ketua Umum Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Prof. Dr. Tohir luth. Dalam sambutannya beliau mengatakan ada dua hal pokok mengenai milad satu abad.  Pertama, milad ini menunjukkan eksistensi Muhammadiyah sebagai organisasi yang selalu hidup di nusantara.  Kedua, Milad Muhammadiyah mirip dengan haji wada, karena ini milad yang diselenggarakan setiap seratus tahun atau 1 abad kali ini mungkin milad akhir bagi kita, karena milad kedepan kita belum tentu bisa menemui. 



Acara milad satu Abad Muhammadiyah kali ini terpusat di Gelora Bung Karno Jakarta dan diserentakkan lewat sambungan telecoreferen ke jogja, makasar dan malang.  Jaringan ini terhubung lewat satelit Telkom dan disirkan secara live oleh Televisi Republik Indonesia. Tepat pukul 10.00 WIB sudah tampak visualisasi teleconference sudah mulai tersambung dengan situasi di Pusat Kegiatan Milad 1 abad di Gelora Bug Karno yang kebetulan cuaca di Jakarta nampak hujan deras. Terlihat di LCD lebar yang menjamur di dalam dan di luar arena Milad di UMM DOME memperlihatkan kondisi di Jakarta. Para Tamu kenegaraan dari berbagai Negara. Mantan wakil  Presiden RI Bapak  M. Jusuf Kalla telah hadir bersama rombongan pimpinan pusat Muhammadiyah di Jakarta serta beberapa pejabat dan mantan pejabat seperti gubernur DKI Jakarta terbaru Joko Widodo (Jokowi) dan mantan gubernur Sutiyoso serta masih banyak lagi.  Mantan Wapres Jusuf Kalla dalam sambutannya mengatakan selamat kepada Muhammadiyah atas umurnya yang keseratus  tahun atau satu abad muhammadiyah yang kiprahnya telah mengubah dunia terutama dalam hal amal usaha dan perjuangan untuk kemajuan pendidikan, ilmu pengetahuan dan Islam. KH Hasyim Asyari, mantan ketua NU, yang ikut hadir pada acara milad kali ini, menyerukan dan mengajak Muhammadiyah untuk terus menerus meningkatkan ukhwah Islamiyah.  Bapak Zulkifli Hasan dan perwakilan bupati juga ikut memberikan sambutan dan apresiasi mendalam pada Muhammadiyah.  



Prof Dr. Din Syamsuddin terlihat memasuki arena gelora Bung Karno dengan semangat yang luar biasa meski dihiasai dengan kucuran keberkahan hujan yang agak lebat tapi beliau dengan melambaikan tangan kesemua hadirin yang memadati GKB. Dalam pidatopembukannya Prof Din menyampaikan apresiasi yang sangat mendalam karena peringatan satu abad kali ni di adakan serentak di empat tempat yang berbeda. Hujan merupakan berkah nya milad muhammadiyah. Mudah-mudahan keberkahan ini akan menjadai keberkahan nasional bagi suluruh umat di Indonesia, tegas beliau.  Pak Din kemudian langsung berteleconference  dengan 4 tempat Milad, Pertama dengan Makasar. kemudian ke Malang Jawa Timur , dan berlanjut  ke Jogja.  Alhamdulillah, teleconference berjalan dengan lancar dan sukses.


Beralih ke situasi milad di UMM dome , kurang lebih pukul 11.00,-  Wakil Gubernur Jawa Timur bapak Saifullah Yusuf hadir memasuki  gedung bundar Dome UMM dalam rangka ikut memeriahkan acara milad. Acara diselingi dengan hiburan paduan suara SMP Muhammadiyah Blimbing yang menyanyikan lagu Sang Surya dengan khas irama langgam jawa. Langgam jula-juli khas jawa timuran di suguhkan dengan komedi oleh artis ketoprak Jawa TImur.  Dalam sambutannya, Gus Ipul memberikan singkatan dengan S R I. S adalah  Syukur  kepada Allah. R adalah Rukun. Orang Muhammadiyah selalu rukun dan mementingkan  musyawarah untuk mengatasi masalah.   I adalah inovasi. Muhammadiyah terus berinovasi dalam segala hal. Inovasi muhammadiyah selalu menjadi teladan untuk kemajuan bangsa.

Acara kemudian berlanjut dengan hiburan wayang kulit yang berkisah tentang Pendowo Ngaji. Hingga sekitar pukul 1.00 acara selesai dan ribuan peserta secara serentak tapi teratur berjalan keluar dengan semangat Milad Satu Abad Muhammadiyah seperti Sang Surya yang tiada henti menyinari bumi pertiwi.  (RS / foto AA)



Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama